Proses Dalam Pembuatan Bir Rumahan

Proses Dalam Pembuatan Bir Rumahan – Bir berbasis millet adalah jenis bir yang mulai populer di Amerika Utara karena bir millet bebas gluten dan oleh karena itu dapat dinikmati oleh semua orang. Saya tidak bisa minum bir karena saya harus mengikuti diet gluten ketat yang berasal dari bahan dasar yang digunakan , gandum dan jelai.

Proses Dalam Pembuatan Bir Rumahan

marshallwharf – Ada juga bir bebas gluten yang terbuat dari jagung atau beras, tapi sayangnya birnya tidak memiliki rasa sebanyak bir barley. Saya sendiri memilih untuk menggunakan millet sebagai bahan dasar, bukan karena alasan kesehatan, tetapi karena bahan dasarnya mudah didapat dan memiliki aroma bir yang khas, digunakan sebagai bahan baku dan dijual sekitar 25.000-30.000 per kilo. Jika Anda berdomisili di Jakarta, Anda bisa menemukan millet di sekitar Pasar Pramka Pasar Burung Matraman.

Baca Juga : Daftar Negara Penghasil Bir Terbaik Di Dunia

Bir millet telah lama digunakan sebagai bahan dasar bir tradisional Afrika. Menurut teman-teman dari Burkina Faso, bir millet dikenal secara lokal sebagai bir Doro atau Kaffia. Membuat Dolo cukup mudah dengan peralatan seadanya. Selain itu, karena kesamaan iklim antara beberapa negara Afrika tropis dan Indonesia, saya yakin teknologi ini juga dapat dipraktikkan di Indonesia. tersedia

Proses dalam pembuatan sebuah bir millet secara tradisional terdiri dari total lima langkah. Langkah pertama adalah mensterilkan cairan wort (air panas yang mengandung gula jawa) dengan cara direbus. Proses kedua adalah sterilisasi dan penyimpanan selanjutnya dari tempat fermentasi awal.

Proses ketiga adalah penyaringan ke dalam kemasan kecil untuk fermentasi sekunder, atau lebih dikenal dengan proses pembotolan, namun telah dimodifikasi sesuai dengan ketersediaan bahan dasar dan preferensi orang Indonesia.

Bahan

Tebu malt Tebu malt adalah bijih tebu yang bertunas Hingga 1 kg dalam 10 liter air. Proses menumbuhkan kecambah disebut proses malting. Jika Anda memilih proses gandum utuh, dosis yang benar sebenarnya adalah 0,5 kg malt untuk 1 liter air. Keuntungan dari proses gandum utuh adalah memberi Anda kontrol yang lebih baik atas aroma dan rasa bir Anda, tetapi untuk pemula, sebaiknya gunakan ekstrak malt dan setengah dari malt.

Kami hanya menggunakan 1 kg malt untuk 10 liter, jadi kami harus menggunakan lebih banyak gula dan ekstrak malt untuk mengimbanginya. 500ml fruktosa atau gula pasir dan gula merah 2 dalam panci 10 liter. Gula merah merupakan salah satu jenis ekstrak malt kelapa yang mudah didapatkan di Indonesia. Proses pembuatan bir pada dasarnya adalah proses fermentasi yang mengubah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida.

Semakin tinggi kadar gula, semakin banyak “makanan” yang tersedia untuk ragi, dan karenanya semakin tinggi alkohol yang dihasilkan. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut tentang logika pembuatan bir. rempah-rempah. Di luar negeri, biji hop sering digunakan sebagai bahan dasar rasa pahit. Ada dua jenis hop yang biasa digunakan dalam proses pembuatan bir: hop primer, yang memberikan rasa pahit. Tanpa hop, bir terlalu manis dan pria biasanya tidak menyukai bir manis. fermentasi

Hop ini biasanya ditambahkan selama beberapa menit pertama perebusan ketika larutan wort mulai menggelembung. Hop sekunder ditambahkan selama 10 menit terakhir sebelum pendinginan untuk mendapatkan rasa akhir yang diinginkan. Bunga hop hanya tumbuh di negara dengan empat musim, jadi hop tidak dijual di Indonesia.

Rempah-rempah seperti teh, kayu manis, dan ketumbar digunakan sebagai pengganti hop. Ragi. Jenis ragi yang juga tersedia di negara Indonesia adalah ragi roti atau [Saccharomyces cerevisiae], 6 kantong 11g dengan harganya kurang lebih 25.000. Ragi adalah jantung dari proses fermentasi. Jenis ragi yang digunakan menentukan jenis dan aroma akhir bir.

Proses pengenalan ragi disebut proses pitching ragi. Semakin banyak ragi yang ditambahkan, semakin cepat proses fermentasi dan semakin kuat rasa ragi. Kesehatan ragi yang kita gunakan juga sangat mempengaruhi rasa akhir bir. Suhu ideal untuk menyimpan ragi roti jenis ini adalah 20-25°C.

Pengadukan

Proses dasar pembuatan bir telah dijelaskan di sini dan hanya beberapa bagian penting yang akan dibahas. Proses pembuatan bir pada dasarnya terdiri dari kultur malt, atau proses pembuatan malt. Langkah selanjutnya adalah menumbuk, yang mengekstrak gula dari malt dan kecambah. Parameter terpenting dari proses ini adalah suhu dan agitasi untuk menghilangkan semua gula yang terlibat. Untuk mengoptimalkan proses ekstraksi, suhu harus dijaga antara 60-70 °C dan diaduk sesering mungkin.

Ekstrak gula kemudian direbus selama sekitar satu jam untuk mensterilkan larutan. Solusi ini disebut rempah-rempah. Jika diinginkan, ekstrak gula lain seperti fruktosa atau gula merah dapat ditambahkan pada awal proses memasak. Residu kuman millet kemudian disaring dan dipisahkan dari larutan wort.

Untuk percobaan ini saya tidak menggunakan saringan dan menggunakan kantong saringan yang biasa digunakan untuk mencuci. Seperti terlihat pada gambar di bawah, masukkan biji millet ke dalam kantong, rendam dalam air selama 30-60 menit dan aduk. Perubahan warna terjadi selama proses pengadukan.

Pisahkan ampas dari larutan wort dan panaskan larutan wort hingga mendidih. Biasanya sekitar 15 menit setelah mendidih, wort mulai menggelembung saat diaduk. Proses ini disebut perengkahan panas. Saat mulai menggelembung, tambahkan hop/teh hijau. Jangan lupa kecilkan apinya. Parameter terpenting dalam proses ini adalah suhu tidak terlalu tinggi, tetapi proses pemanasan harus cukup lama untuk membunuh bakteri jahat.

Tambahkan bumbu seperti dan masak lengkap dalam 60 menit. Langkah selanjutnya adalah mendinginkan wort. Pada tahap ini, semua peralatan yang bersentuhan dengan bir harus disterilkan untuk mencegah kontaminasi. Anda dapat menggunakan sabun dan alkohol atau air panas untuk mensterilkan peralatan Anda. Solusi tidak dapat terkena udara untuk waktu yang lama untuk mendinginkan, karena hal ini menyebabkan kontaminasi dari udara luar.

Menjaga Suhu

Di luar negeri, pembuat bir biasanya menggunakan pendingin wort, yang merupakan gulungan tembaga yang diberi air dingin. Pendingin wort mempercepat proses pendinginan dengan transfer panas konduktif dari wort ke koil tembaga yang diberi air dingin. Dengan wort chiller, proses pendinginan hanya membutuhkan waktu 30 menit, sedangkan pendinginan normal biasanya membutuhkan waktu 2 jam dan risiko kontaminasi sangat tinggi.

Tidak ada yang menjual pendingin wort, jadi saya membuatnya sendiri. Berikut cara membuat chiller wort indonesia. Suhu yang tepat untuk menambahkan ragi tergantung pada jenis ragi itu sendiri. Suhu optimum untuk ragi roti jenis ini adalah sekitar 20-25°C, tetapi di Jakarta bisa mencapai 35°C. Jika sulit menaikkan suhu, masukkan larutan ke dalam lemari es untuk mempercepat penurunan suhu.

Tuangkan wort ke dalam galon atau wadah kedap udara. Fungsi airlock adalah untuk mensirkulasikan udara hasil fermentasi tanpa menimbulkan kontaminasi dari udara luar. Jangan khawatir jika Anda tidak memiliki airlock. Anda dapat membangun airlock Anda sendiri. Taburkan satu galon dengan 1 kantong ragi dan tutup model airlock. Maka Langkah yang selanjutnya adalah dengan menjaga pada sebuah suhu bir. Perlu diingat bahwa proses fermentasi juga sangat bergantung pada sebuah kesehatan ragi.

Maka akan Jadi rasa dan juga membuat aroma akhir bir juga sangat bergantung pada jumlah bagaimana sebuah ragi diperlakukan. Proses fermentasi yang baru saja dijelaskan adalah proses fermentasi primer. Biasanya mulai menggelembung setelah 1-3 hari, dan gelembung keluar dari galon. Itu pertanda baik untuk bir Anda. Setelah 1-4 minggu, bir siap untuk dibotolkan.

Dua minggu setelah melalui proses fermentasi utama, bir biasanya bebas gas setelah proses fermentasi utama selesai. Tetap saja, bir seperti makan sayuran tanpa nasi, jadi tambahkan gula sebelum mengemas bir. Fermentasi sekunder terjadi di dalam botol, menghasilkan gas. Jangan menambahkan terlalu banyak gula. Ingatlah untuk menggunakan botol yang cukup kuat untuk menahan tekanan gas bir.

Metode Pembuatan Bir Rumah

Ada banyak metode pembuatan bir yang berbeda di internet, tetapi pada dasarnya semuanya menggunakan teknik yang sama. Dalam pembuatan bir, ada banyak faktor yang menentukan aroma dan rasa bir, seperti jenis kacang, jenis hop, proses ekstraksi, proses perebusan wort (larutan gula yang diperoleh dalam proses ekstraksi bijih), fermentasi , dan penyimpanan.

Ada banyak buku dan situs web yang membahas bir versi darat empat musim. Sebelum masuk lebih jauh ke dalam artikel saya, saya harap Anda telah membaca gambaran umum proses brewing dari artikel dan buku lain. Cara terbaik untuk menguji seberapa penting pengaruh parameter ini adalah dengan mencobanya secara langsung.

Pengklasifikasian jenis bir sangat beragam, mulai dari jenis ragi, proses fermentasi dan proses ekstraksi. Secara dalam garis besar ada sejumlah tiga jenis proses dalam pembuatan bir yang berdasarkan pada sumber ekstraknya. pembuatan

1. Jenis Ekstrak Secara Instan

Proses seduh untuk ekstrak adalah merupakan yang paling mudah dan juga sangat nyaman, namun sayangnya karena tidak banyak jumlah perusahaan yang dapat menjual ekstrak dengan beberapa macam harga yang sangat terjangkau. Jenis ekstrak yang paling mudah dan murah adalah gula aren/gula merah yang berasal dari bunga aren.

Menurut pengalaman saya sendiri, gula merah tidak menambah banyak rasa, sehingga rasanya terlihat datar. Rempah-rempah khusus seperti ketumbar, kayu manis dan lavender harus ditambahkan selama proses memasak akhir untuk meningkatkan aroma. Proses ini bagus untuk pemula, tetapi saya tidak akan merekomendasikannya karena rasanya tidak sepadan dengan usaha.

2. Jenis Parsial

Setengah dari ekstrak malt dan biji kecambah digunakan dalam proses ini. Keuntungan dari proses ini adalah Anda dapat mengontrol rasa yang Anda inginkan dengan tetap praktis. Saya memilih metode ini untuk bir pertama saya.

3. Grains atau Biji

Ini adalah proses yang paling rumit, tetapi juga yang paling menyenangkan. Aroma dan rasa bir umumnya ditentukan oleh jenis kacang, ragi dan proses fermentasi. Menggunakan 100% biji memberi Anda kendali penuh atas rasa akhir yang Anda inginkan.

Keuntungan dari proses ini adalah Anda memiliki lebih banyak pilihan dalam hal penyesuaian rasa. Proses ini sangat cocok untuk pembuat bir berpengalaman dan pembuat bir rumahan yang ingin mencoba sesuatu yang baru. Terlepas dari jenis ekstrak yang dipilih, proses pembuatan bir skala domestik atau industri selalu sama dan dapat disederhanakan menjadi 9 langkah.